“Indonesia sebenarnya untuk segi teknologi termasuk maju, namun bagi
22 negara yang berada di kawasan V ini, perlu diperjuangkan agar
informasi cuaca yang disampaikan kepada masyarakat akurat, tepat, dan
timely,” kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Sri
Woro B Harijono, yang juga Presiden Regional Association V (RA-V),
kemarin.
Dikatakan, observasi dan monitoring mempengaruhi kecepatan dan
ketepatan informasi. Namun, tidak semua negara berkembang punya
fasilitas seperti yang dimiliki Indonesia. Bahkan ada negara yang tidak
memiliki internet, jadi bagaimana informasi itu bisa sampai tepat waktu ?
“Sebagai koordinator di kawasan V, Indonesia perlu lebih meningkatkan
kontribusinya melalui peningkatkan SDM, kualitas dan jangkauan
jaringan, serta diseminasi informasi. Indonesia ingin negara-negara di
kawasan ini diperhatikan juga,” kata Woro.
Menko Kesra, Agung Laksono, usai membuka pertemuan itu, menandaskan,
peran BMKG berkontribusi dalam pencapain target MDG’s 2015. Melalui BMKG
masyarakat yang membutuhkan informasi layanan cuaca seperti nelayan,
petani, dapat terbantukan menentukan apa yang ingin dicapai.
Menurutnya, apa yang dibahas dalam CBS ini dapat memenuhi target itu
karena sistem dasarnya dapat mempertajam suatu ramalan cuaca. Pertemuan
yang juga tengah merancang sistem baru untuk mempercepat pendistribusian
informasi ke seluruh dunia sangat menguntungkan berbagai pihak, tidak
hanya penerbangan dan kapal pelayaran saja, tetapi juga bidang
kesehatan, pertanian, dan sdm.
“Di sinilah hikmah lain sejak Indonesia diterjang tsunami. Teknologi
yang kita miliki sangat modern. Di Asia Tenggara dan dunia kita selalu
dimintai pandangan dan masuk dalam networking,” kata Agung.
Ada 22 negara yang mengikuti pertemuan satu dari delapan Komisi
Teknis World Meteorological Organization (WMO). CBS sendiri komisi yang
paling dominan karena bertanggung jawab pada pengembangan, implementasi
dan pelaksanaan sistem terintegrasi untuk pengamatan terintegtrasi, data
processing, komunikasi dan manajemen data, dan penyediaan layanan cuaca
untuk publik.
Pertemuan yang berlangsung hingga 15 September di hotel Mercure itu,
juga mengagendakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden CBS baru. Untuk
saat ini, Presiden CBS dijabat Frederick R Branski (USA) dan Wakil
Presiden CBS dijabat Sue L Barrell (Australia).
sumber : harianterbit.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
W A R N I N G !!!
=Pembaca yang Baik selalu Meninggalkan Komentar=
~ Berkomentarlah secara baik dan sopan maka admin akan merespon
~ JANGAN ANONIM
~ Komentar Sesuai dengan Topik Pembicaraan
~ Tidak Menyertakan Link Aktif
~ Dilarang Promosi dalam Bentuk Apapun !