Lesitin
yang antara lain terkandung dalam sari kedelai sudah dijadikan obat
oral sejak sekitar 50 tahun lalu. Fungsinya sebagai penggempur lemak dan
bikin awet muda. Kini sudah ada yang berbentuk cairan infus. Kabarnya,
lebih cepat dan mujarab mengatasi penyakit jantung koroner.
Philips
(72) divonis menderita penyakit jantung koroner (PJK). Balonisasi
dinilai kurang tepat untuk mengatasi tiga sumbatan pada pembuluh
jantungnya. Aspirin pengencer darah malah mengundang luka lambung dan
berak darah. Chelasy EDTA (infus dengan larutan asam amino buatan) pun tak dianjurkan dokter karena membahayakan ginjalnya.
Bagaiman dengan by pass? Ia takut.
Akhirnya, Philips mengubah gaya
hidupnya. Namun, menyantap makanan rebusan terus-menerus bikin hidup
tak nyaman. Tubuhnya pun makin kurus. Sampai akhirnya datang tawaran
menjalani pengobatan dengan infus lesitin kedelai, yang dikenal dengan
Plaquex Therapy (Plaquex adalah merek dagang salah satu produk caian
infus lesitin).
Setelah diinfus 40 kali, kondisi tubuhnya membaik. Ia pun tak perlu menjalani operasi by pass. Bahkan, merasa lebih bugar. Di mata orang lain, “Ia tampak lebih muda”, tutur dr. Rosa, yang mengujicobakan terapi ini pada ayahnya sendiri, Philips, sebelum menerapkannya pada pasien lain.
Pengobatan Pendukung
Lesitin (lecithin) sebenarnya senyawa phophatidyl choline (PC) yang terdapat dalam sari kedelai. Ia punya banyak sebutan, antara lain phosphatidyl, phosphatidylinositol, PC-55, ethanolamine, serine, choline, kelecin, lecithol, soy lecithin, vegilecithin atau vitrellin.
Lesitin (lecithin) sebenarnya senyawa phophatidyl choline (PC) yang terdapat dalam sari kedelai. Ia punya banyak sebutan, antara lain phosphatidyl, phosphatidylinositol, PC-55, ethanolamine, serine, choline, kelecin, lecithol, soy lecithin, vegilecithin atau vitrellin.
Senyawa PC umumnya ditemukan dalam selaput sel tumbuhan dan hewan, termasuk dalam jaringan urat saraf dan otak kita. Choline – bagian terbesar dari PC – ditemukan dalam hati, oatmeal, kubis dan kembang kol.
Tanaman utama sumber lesitin komersial, yang dianggap GRAS (generally regarded as safe),
meliputi bunga matahari, lobak, dan kedelai. Namun, kedelai menjadi
sumber paling umum, karena kandungan lesitinnya cukup tinggi, 20 – 22%.
Istimewanya
lesitin karena sifatnya yang lipotropik, yaitu mendorong pengangkutan
asam lemak dari hati ke jaringan-jaringan tubuh atau meningkatkan
pembakaran lemak di hati. Dengan begitu ia mencegah tertimbunnya lemak
secara berlebihan. Kemampuan inilah yang kemudian membawa lesitin
menjadi bahan terapi.
Di
dalam tubuh, senyawa yang terkandung dalam sari kedelai itu bekerja
mengikis timbunan lemak (plak) pada dinding pembuluh nadi, yang kemudian
larut dalam darah. Ia pun menurunkan kadar kolesterol. Lesitin juga
memasok choline pada tubuh dan meningkatkan pembentukan acethylcholine, zat untuk kepentingan neurotransmitter pada otak. Karena itu, dalam hal tertentu lesitin bisa membantu anak meningkatkan kemampuan belajar.
Kemampuannya
mengurangi lemak itu berkat banyaknya kandungan asam lemak tak jenuh
linoleat omega 6 (hingga 55%), oleat (9.8%) dan arakhidonat (5.5%).
Molekul lemak-lemak tak jenuh ini berikatan rangkap dan suka mengikat
molekul lemak lain dengan ikatannya yang masih kosong. Sesudah menggaet
lemak lain, ia lalu membawanya pergi untuk dibakar di tempat-tempat yang
memerlukannya dalam tubuh sebagai energi.
Yang
perlu diingat, “Bagi penderita PJK, terapi ini bukan pengobatan utama.
Hanya pendukung. Penderita harus tetap berkonsultasi dengan dokter
jantungnya”, jelas dr. Rosa. Menurut hasil penelitian, infus lesitin tidak mengganggu kinerja obat lain.
Dengan berbagai keistimewaannya itu lesitin bisa mencegah terjadinya PJK, stroke, dan dementia
(penurunan daya ingat karena terhambatnya pasokan oksigen ke otak
akibat pembuluh darah tersumbat) pada penderita dengan lemak darah
tinggi dan perderita diabetes mellitus.
Sementara
bagi penderita pasca-stroke, pasca-by pass dan perlemakan hati, lesitin
akan membantu menjaga kondisi agar pembuluh darah tak lagi tersumbat.
Tak
kurang istimewa, lesitin sering dipuja-puji sebagai “obat” awet muda.
Mengapa? Pada orang yang hatinya banyak mengandung lemak, biasanya
pertukaran zat dalam tubuh tak beres. Itu karena hati – yang mestinya
memecah lemak dan menetralkan racun – tak bertugas sebagaimana mestinya.
Tubuh menjadi payah dan wajah tampak tua. Dengan adanya lesitin,
kelebihan lemak pada hati bisa dikurangi. Kerjanya pun normal kembali.
Maka, tubuh kembali segar, sehingga ditafsirkan orang sebagai awet muda.
Hal
itu memang sejalan dengan fungsi lain lesitin, yaitu mendorong
regenerasi sel agar badan menjadi bugar. Percobaan pada hewan terbukti
meningkatkan umur harapan hidupnya sampai 36%.
Tak Lagi Ngos-ngosan
Untuk menguji kemampuannya, sekitar 30 tahun lalu, sejumlah dokter mengujicobakan senyawa dari kedelai, yang telah 20 tahun teruju secara klinis, itu untuk pengobatan PJK. Ada 20 pasien angina pectoris (nyeri dada) dan penyumbatan pembuluh darah yang mendapat infus selama 50 – 60 menit, dengan frekuensi 3 – 5 kali seminggu. Total pengobatannya sebanyak 30 kali. Seorang pasien mengundurkan diri di awal program, tetapi sisanya setia menyelesaikannya. Hasilnya, 19 pasien terbebas dari gangguan yang diderita dan tak perlu lagi menjalani pengobatan.
Untuk menguji kemampuannya, sekitar 30 tahun lalu, sejumlah dokter mengujicobakan senyawa dari kedelai, yang telah 20 tahun teruju secara klinis, itu untuk pengobatan PJK. Ada 20 pasien angina pectoris (nyeri dada) dan penyumbatan pembuluh darah yang mendapat infus selama 50 – 60 menit, dengan frekuensi 3 – 5 kali seminggu. Total pengobatannya sebanyak 30 kali. Seorang pasien mengundurkan diri di awal program, tetapi sisanya setia menyelesaikannya. Hasilnya, 19 pasien terbebas dari gangguan yang diderita dan tak perlu lagi menjalani pengobatan.
Hasil itu mendorong tim peneliti di Baxamed Medical Center, Swiss, (tahun berapa?) untuk menjalani uji klinis pada sekelompok kecil (4) pasien. Dua diantaranya sudah menjalani operasi by pass
jantung dan dupulangkan karena dianggap sudah kehilangan harapan hidup,
satu pasien sudah dua kali menjalani angioplastys dan masih menderita
nyeri dada, sedangkan satu lagi telah menjalani uji tekanan thallium (sejenis logam berat putih kebiruan) untuk gangguan perfusi di jantung.
Setelah 30 kali diinfus, pasien by pass
jantung ternyata secara mental menjadi lebih baik, gairah seksualnya
meningkat, terbebas dari gangguan sebelumnya, dan tak perlu lagi
menjalani pengobatan. Pasien wanita dengan dua angioplasty (istri Dr.
Sam Baxas, pemimpin Pusat Medis Baxamed) juga terbebas dari gangguan dan
perlu lagi menjalani pengobatan.
“Plaquex Therapy” sebenarnya bukan cara pengobatan baru”, tutur dr. Rosa, dokter dari klinik Prorevital, Jakarta.
“Caranya saja yang baru”, diinfus, bukan diminum. Jadi, langsung ke
sasaran utama, ke sumbatan pembuluh darah, sehingga bisa langsung
bekerja. Bandingkan dengan cara oral, yang harus melalui proses dicerna
dulu. Selain lebih lama, cara itu memungkinkan sebagian zat hilang”.
Prinsip
pengobatan dengan infus lesitin sebenarnya pemberian fosfolipid penting
dalam bentuk PC alias lesitin lewat infus intravena (pembuluh vena)
pada pasien. Tujuannya, “mengembalikan usia muda” sel dalam susunan
lemak di organ dan jaringan, seperti sel pembuluh jantung dan sel darah
merah dan nadi. Sebab, proses penuaan dalam pembuluh jantung biasanya
ditandai dengan penurunan jumlah alami PC dalam sel-sel itu, seiring
dengan peningkatan kolesterol. Jadi, pengobatan dirancang untuk
meningkatkan perubahan PC bagi selaput sel jantung dan perubahan
kolesterol dari organ dan jaringan, seperti sel pembuluh jantung, sel
darah merah dan pembuluh nadi.
Infus
diberikan 20 – 40 kali sampai perubahan yang diinginkan dalam susunan
lemak pada sel pembuluh jantung dan pembuluh koroner itu terjadi. Proses
pengobatannya diatur secara nyaman sesuai kebutuhan, dan diberikan
sedikitnya selama beberapa minggu. Lalu diteruskan selama beberapa bulan
dalam jangka waktu pengobatan yang disesuaikan bagi tiap orang.
Sebagai terapi alternatif, “Calon pasien harus membawa hasil general check up”, ujar dr. Rosa,
“Ini penting untuk menentukan berapa kali infus harus diberikan dan
berapa dosisnya”. Infus biasanya dilakukan 2 – 3 kali seminggu
tergantung derajat keparahan penyakit dan bobot badan penderita. Karena
hanya butuh waktu 60 – 80 menit, penderita tak perlu dirawat inap.
Selesai tindakan, langsung pulang.
Setelah
menjalani 20 kali infus, akan dilakukan pemantauan dan penilaian.
Apakah telah terjadi perubahan yang diinginkan. Sudah cukup ataukah
masih perlu beberapa kali infus lagi untuk mencapai target.
Kemajuan
pengobatan juga dipantau dari keluhan atau bahkan derajat hidup
keseharian pasien. Sebab, pascainfus pasien biasanya akan merasa lebih
segar, fungsi pendengaran dan saraf meningkat. “Yang punya kebiasaan
olahraga jalan kaki atau berenang biasanya bisa menempuh jarak lebih
jauh. Naik tangga pun tak ngos-ngosan lagi. Ini tanda lancarnya pasokan oksigen dalam darah”.
Dibuang Lewat Tinja
Bagaimanapun, pasien Plaquex Therapy harus tetap berkonsultasi dengan dokter yang menangani penyakit “bawaannya”, apakah jantung, diabetes mellitus, atau lainnya. Ini untuk memantau apakah pengobatan alternatif ini bisa menunjang kesembuhan penyakit utamanya tadi.
Bagaimanapun, pasien Plaquex Therapy harus tetap berkonsultasi dengan dokter yang menangani penyakit “bawaannya”, apakah jantung, diabetes mellitus, atau lainnya. Ini untuk memantau apakah pengobatan alternatif ini bisa menunjang kesembuhan penyakit utamanya tadi.
Bila
menelusuri internet, terapi infus lesitin memiliki efek sampingan.
Antara lain mual, sakit perut, diare dan muntah. Sementara di Klinik
Prorevital selama dua tahun terakhir ini, keluhan yang muncul adalah
diare. “Itu akibat pengaruh peluruhan lemak pembuluh darah, dibawa ke
hati, dan dikeluarkan lewat tinja”, unkap dr. Rosa.
Diare
yang dimaksud bukan mencret terus-menerus, tapi lebih sering buang air
besar. Kalau biasanya hanya sekali, setelah mendapat terapi bisa 2 – 3
kali sehari. Reaksi itu biasa timbul setelah empat atau lima
kali mendapat infus. Cara mengatasinya dengan memperpanjang tenggang
waktu antarinfus. Dari yang tiga kali seminggu menjadi cukup dua kali
seminggu.
Karena efek sampingan dan keperluan proses pemantauan inilah, “Plaquex Therapy tak bisa dilakukan sendiri di rumah, walau tata caranya kelihatan mudah”.
Setelah
mendapat 40 kali infus dan pembuluh darahnya sudah seperti jalan tol
yang bebas hambatan, penderita bisa tetap meneruskan terapi tiap dua
minggu atau sebulan sekali. Yang terpenting, selain mendapat infus,
penderita juga diminta mengubah gaya hidup agar lebih sehat. Kalau tidak, pembuluh darahnya bisa mampet lagi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
W A R N I N G !!!
=Pembaca yang Baik selalu Meninggalkan Komentar=
~ Berkomentarlah secara baik dan sopan maka admin akan merespon
~ JANGAN ANONIM
~ Komentar Sesuai dengan Topik Pembicaraan
~ Tidak Menyertakan Link Aktif
~ Dilarang Promosi dalam Bentuk Apapun !